Assalaamu 'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh


Close [X]


Tidak menemukan beasiswa yang Anda cari?
Coba kunjungi web baru
SantriNabawi.ID


Jalan ke Madinah 6 : Penutupan Muqobalah & Pulau Seribu Maling




Allaahumma Sholli 'ala Muhammad wa 'ala Aali Muhammad >>> Untuk mendapatkan informasi beasiswa terbaru, silakan ikuti media sosial kami berikut ini: Telegram, Tiktok, Instagram, WhatsApp, Twitter, Youtube dan Facebook!


بسم الله الرحمن الرحيم

Lega sekali rasanya setelah melalui pengalaman muqobalah yang cuma sekitar 3 menitan itu namun sangat menegangkan karena hasilnya akan menjadi penentu masa depanku. Daftar online sudah, muqobalah sudah, tinggal perbanyak doa dan tawakkal pada ketentuan terbaik dari Allah Subhaanahu wa Ta'ala.

Sehari setelah muqobalah Selasa, 18 Juni 2013 aku dan teman-teman peserta muqobalah menyempatkan diri untuk jalan-jalan ke pasar yang lokasinya terdekat dengan pesantren. Meskipun tidak sempat jalan-jalan ke pantai-pantai Lombok yang katanya sih indah-indah bangeeet, minimal kami beli kenang-kenangan dari Pulau Lombok walau berupa sebuah baju kaos Lombok.

Keesokan harinya Rabu, 19 Juni 2013 pagi hari sekitar pukul 08:00 WIB di Aula STAI Nurul Hakim Lombok diadakanlah acara penutupan acara Dauroh dan Muqobalah Universitas Islam Madinah (UIM) 2013 di Pondok Pesantren Nurul Hakim Lombok, NTB. Selain penutupan, pada acara ini juga diumumkan peserta terbaik selama dauroh serta juara lomba hafalan Hadits Arbain Nawawi.

Acara ini dihadiri oleh Dewan Pengasuh Ponpes Nurul Hakim, Para Panitia Penyelenggara, Para Masyaikh Madinah, Para Alumni UIM, Para Peserta Dauroh dan Muqobalah, hingga Bapak Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat yang mahir berbahasa Arab pun turut hadir.

Siang harinya setelah makan siang aku dan kedua temanku segera meninggalkan pesantren dan keluar menuju sebuah taksi yang nampaknya telah menunggu kami untuk diantar ke Bandar Udara Internasional Lombok.

Di dalam taksi kami mengobrol banyak hal dengan Pak Supir. Seingatku (udah 2 tahun yang lalu bro rada lupa) Pak Supir bilang bahwa Pulau Lombok terkenal dengan 3 hal; Pulau Seribu Masjid, Pulau Seribu Pedas, dan Pulau Seribu Maling. (Kalau ada orang Lombok yang baca tolong dikoreksi ya, kalau ada yang salah ana mohon maaf dan siap ana perbaiki!).

Untuk penjelasan Lombok Pulau Seribu Masjid kami mengerti, karena memang di Lombok sangat banyak masjid. Dan untuk penjelasan Lombok Pulau Seribu Pedas kami juga mengerti bahwa orang Lombok suka makanan pedas. Nah untuk Pulau Seribu Maling ini kami belum paham. Kira-kira apa penjelasan Pak Supir Taksi coba??

Pak Supir bilang bahwa di Lombok itu ada tradisi maling anak gadis orang yang mau dinikahin. Jadi misalkan nih si Ikhwan pengen nikah sama si Akhwat, maka si Ikhwan membawa kabur si Akhwat ke rumah keluarganya si Ikhwan yang wanita untuk tinggal di sana. Eiits tapi nggak ngapa-ngapain lho, cuma tinggal aja dan nggak serumah sama si Ikhwan. Nah setelah itu keluarganya si Akhwat datang bersama tokoh masyarakat ke rumah si Ikhwan yang maling anaknya. Terus dinikahin deh.

Setibanya di bandara temanku yang bernama Ardan asal Surabaya langsung membayar taksi dan dia tidak mau ketika kami berdua ingin menggantinya. Dia masuk bandara duluan karena penerbangannya lebih awal daripada kami berdua. Sementara menanti waktu keberangkatan kami berdua menunggu di Masjid Bandara Lombok hingga sholat asar di sana.

Sekitar pukul 16:30 WIB sore pesawat WingsAir yang kami tumpangi mulai terbang meninggalkan Pulau Seribu Masjid itu. Kami pun tiba waktu magrib di Bandara Juanda Surabaya kemudian sholat dulu di sana. Setelah makan malam kami naik bus Damri menuju Terminal Surabaya dan lanjut naik bus tujuan terminal Malang.

Saat dalam bus aku menerima sms dari Ardan yang isinya; "Ilal liqo' fii jaami'atil islamiyyah bil madiinatil munawwaroh. Aamiin" dan "In syaa Allah kita ketemu di universitas islam madinah tahun depan sebagai mahasiswa sana. Aamiin". Kubalas dengan Aamiin serta mendoakan kebaikan untuknya yang sudah bayarin taksi untuk kami.

Dari terminal Malang kami lalu naik angkot lagi hingga tiba di UIN Malang hampir jam 11 malam di saat cuaca mendung / gerimis. Alhamdulillaahi Robbil 'aalamiin.


{Madinah, 2 Oktober 2015 / 18 Dzulhijjah 1436 H}
Copyright @ Ahmad Bilal Almagribi
Mahasiswa Fakultas Syari'ah, Universitas Islam Madinah


Allaahumma Sholli 'ala Muhammad wa 'ala Aali Muhammad >>> Untuk mendapatkan informasi beasiswa terbaru, silakan ikuti media sosial kami berikut ini: Telegram, Tiktok, Instagram, WhatsApp, Twitter, Youtube dan Facebook!




Allaahumma Sholli 'ala Muhammad wa 'ala Aali Muhammad >>> Untuk mendapatkan informasi beasiswa terbaru, silakan ikuti media sosial kami berikut ini: Telegram, Tiktok, Instagram, WhatsApp, Twitter, Youtube dan Facebook!







Perhatian!!! Jika Anda merasa artikel website SantriNabawi ini bermanfaat, silakan share ke sosmed Anda dengan mengklik tombol share yang sudah disediakan di bawah ini! Copas/repost WAJIB mencantumkan bahwa sumbernya dari website SantriNabawi ini.

Jika dalam posting website SantriNabawi terdapat kesalahan, atau Anda ingin sekedar memberi kritik dan saran kepada admin, silakan kirim pesan saja ke fanspage SantriNabawi! Tidak perlu posting surat terbuka di website lain!!!

Dapatkan update info terbaru di WhatsApp dan Telegram Anda dengan Tips Jitu Agar Tak Ketinggalan Info Terbaru Website SantriNabawi.Com

Bagikan via

0 Response to "Jalan ke Madinah 6 : Penutupan Muqobalah & Pulau Seribu Maling"

Post a Comment

Komentar tanpa nama (Anonim) tidak akan dijawab. Jika ingin berkomentar silakan login Gmail Anda atau pilih Name/URL! Name isi nama Anda dan URL isi alamat fb Anda, misal fb.com/ikhwan.sholeh

Semua komentar selalu dimoderasi dan tidak akan muncul sebelum disetujui oleh admin. Oleh karena itu, HARAP TIDAK MENGIRIM KOMENTAR LEBIH DARI SEKALI! Jika admin belum menjawab harap bersabar!

Centanglah bagian "Notify Me" agar Anda segera menerima email pemberitahuan saat komentar Anda telah dijawab admin!


Sosmed SantriNabawi dot Com
Instagram - Telegram - Facebook - Twitter - Youtube






Blog Archive